Teknologi informasi sekarang ini semakin berkembang pesat dan banyak organisasi yang membutuhkan infrastruktur data center guna mengelola dan menyimpan data-data mereka. Terdapat istilah yang sering dipakai pada dunia data center yakni “tier“. Dalam artikel ini, kita akan menerangkan apa itu tier dan tingkatan-tingkatannya
Tier dalam Data Center
Tier adalah spesifikasi yang merujuk pada tingkatan teknologi dan sistem keamanan data center. Sejak tahun 1990-an sudah terdapat pengelompokan tier. Semakin tinggi tingkatan tier maka semakin bagus juga kualitas data center itu dan harganya juga lumayan tinggi.
Fungsi tier pada data center
1. Menilai ketersediaan dan keandalan
Tier berguna sebagai alat untuk mengelompokkan dan menilai tingkat keandalan dan ketersediaan infrastruktur data center. Dengan pemakaian sistem tier maka organisasi bisa mengenali tingkat keandalan yang diharapkan untuk melancarkan operasional bisnis mereka.
2. Meracangkan infrastruktur yang sepadan
Tier berguna untuk merancang infrastruktur data center yang diperlukan oleh organisasi mereka. Sehingga meminimalisir adanya ancaman downtime dan menjamin ketersediaan layanan yang tinggi.
3. Menetapkan tingkat investasi
Tier digunakan sebagai panduan dalam memilih tingkat investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan dan pengelolaan data center. Umumnya, semakin tinggi tingkatan tier maka investasi yang dibutuhkan lebih besar dalam hal teknologi dan infrastruktur.
4. Menaksir kecakapan layanan
Semakin tinggi tingkatan tier maka tingkat kecakapannya juga lebih tinggi. Hal ini berarti ancaman downtime lebih rendah.
5. Memupuk kepercayaan pelanggan
Organisasi bisa memaksimalkan kepercayaan pelanggan dengan adanya infrastruktur data center yang sepadan dengan tingkatan tier yang tepat. Pelanggan akan lebih yakin dan merasa nyaman dalam memakai layanan yang diberikan dengan tingkatan tier lebih tinggi.
6. Menunjang recovery bencana
Tier juga berguna dalam recovery bencana. Semakin tinggi tingkatan tier umumnya mengimplikasikan cepatnya recovery dan efektif dari bencana atau ancaman. Semakin tinggi tingkatan tier maka redundansinya semakin baik. Hal ini berarti bisa lebih baik mengatasi keadaan darurat dan operasional dapat pulih lebih cepat.
Tingkatan-Tingkatan Tier
1. Tingkat Tier 1 (Basic SiteInfrastructure)
Tingkatan yang paling rendah adalah tier 1. Tier 1 hanya mempunyai satu jalur untuk pendinginan dan daya. Sehingga, apabila ada pemadaman listrik atau gangguan pada sistem pendingin maka akan ada downtime pada data center. Bisnis kecil yang tidak mempunyai kebutuhan yang serius terhadap ketersediaan data biasanya memakai tingkatan ini.
2. Tingkat Tier 2 (Redundant Site Infrastructure Capacity Components)
Data center mempunyai sejumlah jalur untuk pendinginan dan daya pada tier 1 ini, tapi yang aktif hanya satu. Saat pemadaman terjadi di jalur utama maka sistem akan pindah ke jalur cadangan, walaupun sejumlah waktu terhenti. Tingkat ketersediaan tier 2 lebih baik dibandingkan tier 1.
3. Tingkat Tier 3 (Concurrently Maintainable Site Infrastructure)
Tingkatan tier 3 adalah tingkatan yang lebih tinggi dari tier 2. Pada tingkatan ini, data center memiliki lebih dari satu jalur untuk daya dan pendinginan yang aktif secara bersamaan. Apabila terjadi pemadaman dalam satu jalur, maka data center akan tetap beroperasi dengan menggunakan jalur lainnya tanpa mengalami downtime. Organisasi yang membutuhkan data center untuk operasional bisnis mereka biasanya memakai tingkatan tier ini.
4. Tingkat Tier 4 (Fault Tolerant Site Infrastructure)
Tingkatan paling tinggi adalah tingkatan tier 4. Dalam tingkatan tier 4 ini, data center mempunyai redundansi seluruhnya koheren dan bisa menahan satu atau lebih bencana tanpa adanya downtime. Tingkatan ini mempunyai sejumlah jalur yang aktif bersamaan dan sistem yang dibangun untuk menangani semua jenis bencana, seperti pendinginan, perangkat keras maupun listrik. Perusahaan teknologi besar dan lembaga keuangan biasanya menggunakan tingkatan ini sebab tingkat kecakapannya paling tinggi.
Infrastruktur data center yang telah Anda dirikan perlu diimbangi dengan memaksimalkan sistem keamanan dengan tujuan menangani adanya masalah-masalah pada sistem yang ringkih atau mempunyai kekurangan dalam mengelola lalu lintas. Anda bisa menggunakan layanan Load Balancer Server dari PT. Lintas Jaringan Nusantara untuk memaksimalkan keamanan sistem dengan efisien. Load Balancer Server mempunyai kecakapan untuk membaca ancaman tersebut dan lalu lintas yang mencurigakan bisa diarahkan ke server yang beda, sehingga server utama bisa aman.
Pemakai Load Balancer Server juga bisa memaksimalkan kinerja sistem dengan menyeluruh. Load Balancer Server akan dengan cepat menyampaikan beban kerja ke server lain yang tersedia apabila ada kenaikan lalu lintas yang melampaui daya tampung satu server. Sehingga kecepatan dan ketersediaan dapat dijaga oleh sistem dengan maksimal. Selain itu juga mencegah berkurangnya performa yang bisa digunakan oleh hacker.
PT. Lintas Jaringan Nusantara sebagai fasilitator layanan Load Balancer Server, memberikan solusi terpercaya dan kredibel. Berbagai fitur dalam layanan kami yakni manajemen beban kerja, pemeriksaan lalu lintas, dan mekanisasi distribusi lalu lintas, dapat meningkatkan performa dan keamanan sistem Anda.
Jadi tunggu apa lagi, hubungi kami sekarang juga untuk mengetahui lebih banyak solusi digital yang bisa meningkatkan perkembangan bisnis Anda. PT. Lintas Jaringan Nusantara memberikan solusi jaringan dan pengelolaan data yang nyaman dan aman.