Informasi dan Data di era digital ini menjadi aset untuk proses pengambilan keputusan, termasuk penggunaan big data.
Kita sering mendengar istilah Big Data jika membahas tentang sekumpulan data.
Agar lebih memahami tentang apa itu Big Data, di artikel ini akan dipaparkan.
Apa yang dimaksud dengan Big Data?
Big Data yakni konsep pengelompokan atau sekumpulan data yang punya volume maupun ukuran yang besar sekali. Data juga dapat mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Berikut ini 3 data yang ada hubungannya dengan big data :
1. Data terstruktur
Data ini punya format, tata letak, ataupun angka yang terstruktur sehingga angkanya terdapat pada bidang maupun tempat yang datanya bisa diproses. Misalnya database atau catatan keuangan, yang punya format tetap serta disimpan di platform yang mudah untuk diakses contohnya di simpan di Excel.
2. Data tidak terstruktur
Data ini tak punya bentuk maupun struktur khusus. Selain itu, analisis secara langsung juga belum dapat dilakukan pada data ini.
Misalnya interaksi media sosial, mencakup tentang berbagai aktivitas diantaranya Like, komentar, jumlah pengikut, maupun klik. Hal ini perlu alat khusus misalnya perlu menggunaksn NoSQL agar data bisa terbaca dengan benar.
3. Data semi terstruktur
Data ini isinya berupa format gabungan yang asalnya dari data terstruktur dan tidak terstruktur. Misalnya file yang formatnya berupa csv, xml, json, dll
Berbagai macam data yang memiliki jenis yang berbeda ini selanjutnya akan disimpan pada sistem penyimpanan data yang disebut dengan data warehouse atau data lake.
Tak hanya sekadar “data besar”, Big data ini juga ada hubungannya dengan bagaimana data itu diorganisir, diakses, ataupun dimanfaatkan.
Saat melakukan analisis yang mendalam Big Data dikumpulkan oleh institusi maupun ourganisasi. Big data juga bisa digunakan untuk melakukan prediksi dengan lebih baik dan juga aplikasi analitik yang inovatif.
Semua spektrum industri telah terbuka pada pekembangan teknologi maupun inovasi usai konsep Big Data hadir di tahun 2001.
Saat ini potensi besar dalam dunia digital telah terbuka dengan memahami lebih jauh tentang Big Data.
Tak hanya soal pengelolaan data, namun tentang bagaimana kita memahami, menganalisis, serta memakai informasi untuk mewujudkan perubahan yang berarti.
Doug Laney sebagai salah satu arsitek utama revolusi data yang terus berkembangan ini.
Karakteristik Dari Big Data
Profesinya sebagai seorang analis industri, Daug Laney telah memperkenalkan Big Data sejak tahun 2001. Laney menyebutkan ada permasalahan utama dari suatu data yang besar. Sampai saat ini jadi karakteristik data besar itu, berupa volume, velocity, serta variety atau sering dikenal dengan Three V.
Ketiga aspek tersebut sebagai pijakan penting untuk melakukan identifikasi serta melakukan pengelolaan big data secara efektif.
Volume
Dengan Volume, dapat digunakan untuk membedakan antara big data dari data konvensional. Volume data yang semakin besar, maka akan semakin kompleks serta memiliki peran penting dalam melakukan pengambilan keputusan.
Ukuran volume data sebagai tolak ukur yang signifikan dalam menentukan suatu kumpulan data bisa dikategorikan menjadi big data ataukah tidak.
Velocity
Velocity berdasarkan kecepatan data pada proses pengumpulan ataupun analisisnya.
Dalam menyediakan informasi di waktu yang nyata (real time) salah satu kuncinya terdapat pada kecepatan pengiriman dan pemrosesan data.
Di bidang bisnis maupun industri, kecepatan ini sebagai parameter utama untuk mengatasi perubahan pasar maupun pengambilan keputusan yang cepat serta akurat.
Variety
Keanekaragaman dari berbagai jenis data yang ada di dalam big data menjadi fokus Variety. Mulai dari data terstruktur sampai tak terstruktur diantaranya teks, audio, maupun video.
Keberagaman ini membutuhkan pendekatan yang fleksibel pada pengelolaan maupun analisis data.
Kemampuan dalam memahami serta mengekstraksi informasi dari berbagai macam jenis data sebagai kunci untuk menggunakan potensi besar yang telah ditawarkan big data.
Dalam menentukan keberhasilan dalam pengelolaan big data, terdapat 2 karakteristik tambahan.
Kedua karakteristik tambahan tersebut berupa value dan veracity.
Value
Value merupakan cerminan esensi atau makna yang terdapat pada suatu informasi.
Suatu data bisa dianggap punya nilai apabila hasil dari analisis maupun pemrosesan data itu bisa memberi kontribusi yang signifikan terhadap proses pengambilan keputusan yang lebih baik.
Dengan memperhatikan nilai yang terdapat di setiap data yang dimiliki, organisasi bisa mengoptimalkan strategi bisnis dan juga mendorong efesiensi peningkatan kinerja operasional.
Veracity
Berkaitan dengan tingkat keakuratan serta keandalan pada proses pengumpulan maupun kualitas data yang telah tersedia.
Saat menentukan pengambilan keputusan yang lebih baik dan tepat, informasi dari data yang punya keakuratan tinggi dapat diandalkan oleh organisasi.
Value dan veracity merupakan aspek krusial di lingkungan bisnis.
Veracity sebagai salah satu pilar utama untuk memastikan kesuksesan maupun ketahanan bisnis pada era digital saat ini.
Pemahaman yang mendalam soal Three V beserta karakteristik tambahan value dan veracity sebagai landasan penting organisasi maupun perusahaan dalam merancang strategi yang efektif pada pengelolaan, analisis, maupun pemanfaatan big data.
Melalui pendekatan yang tepat, penggunaan Big Data tak hanya jadi sumber informasi, namun juga sebagai katalis untuk inovasi maupun keunggulan kompetitif pada era digital yang terus mengalami perkembangan.
Cara Kerja Big Data Seperti Apa?
Di era digital, Big Data kini jadi pusat perhatian. Lalu bagaimanakah cara kerjanya Big Data itu?
Jumlah data yang besar serta beragam, disimpan pada wadah khusus tempat penyimpanan big data. Wadah tersebut misalnya Hadoop, Cloud, maupun NoSQL.
Pengumpulan data ini berasal dari berbagai sumber dengan format mentah. Data tersebut selanjutnya disaring serta diolah supaya sesuai dengan kebutuhan pemakaian program analitik tertentu.
Proses pengolahan Big Data memerlukan daya komputasi besar. Sering kali pengolahannya dilakukan lewat jaringan komputer maupun Cloud.
Ahli data atau data scientist selanjutnya akan mulai melakukan pemrosesan analisis, setelah datanya tersimpan dan terolah.
Data tersebut kemudian dilakukan penyaringan, validasi dan transformasi.
Berbagai macam aplikasi analitik misalnya pembelajaran mendalam, analisis statistik, serta pemodelan prediktif digunakan para ahli dalan melakukan analisis data besar ini.
Penggunaan Big Data akan memiliki nilai hanya diperoleh dari proses analisis.
Tindakan identifikasi tren, pola, ataupun wawasan yang sebelumnya tak dapat terlihat dapat dilakukan oleh organisasi dari informasi yang diperoleh di Big Data.
Hal ini memberikan kesempatan pada perusahaan dalam pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan proaktif, serta mendorong peningkatan efisiensi operasional. Selain itu juga merumuskan strategi yang lebih efektif terhadap perubahan pasar yang cepat.
Sehingga, penggunaan Big Data tak hanya sekadar kumpulan data dengan skala besar.
Akan tetapi bisa jadi sumber daya berharga yang bisa mengubah cara perusahaan beroperasi maupun berinovasi pada perkembangan era digital ini.
Internet Cepat Untuk Akses Big Data
Penggunaan Big Data juga membutuhkan akses internet yang kuat dan handal. Hal ini dikarenakan pengguna akan mengakses data yang besar.
PT Lintas Jaringan Nusantara (PT LJN) membuka layanan pemasangan internet baik pribadi, instansi, maupun perusahaan. Anda bisa memilih paket layanan internet sesuai dengan kebutuhan. PT LJN juga menyediakan layanan data center dan it solution. Jika ingin berkonsultasi terlebih dahulu, Anda bisa menghubungi tim kami di sini.