KOL dan Influencer saat ini sering digandeng sebagai partner bisnis untuk perusahaan.
Di media sosial, KOL (Key Opinion Leader) dan Influencer mempunyai pengaruh besar pada audiens.
Oleh sebab itu, banyak perusahaan yang kini menjalin kerja sama dengan KOL maupun Influencer. Kerja sama ini juga digunakan sebagai salah satu strategi marketing.
Mungkin masih banyak orang awam yang belum mengetahui perbedaan KOL dan Influencer.
Walaupun keduanya memiliki banyak pengikut, peran dan juga dapat berpengaruh pada audiens, namun KOL dan Influencer memiliki perbedaan.
KOL dan Influencer Punya Kemiripan
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang KOL dan Influencer, kita akan bahas dahulu kemiripan yang dimiliki keduanya.
KOL maupun Influencer sama-sama memiliki kemampuan untuk memberi pengaruh kepada audiens.
Keduanya tampak dekat dengan audiens di sosial media, bahkan apapun yang mereka lakukan akan menjadi sorotan.
Keduanya juga cukup mudah untuk memberikan pengaruh kepada audiens terhadap suatu topik, opini, maupun produk.
Misalkan seorang KOL mengatakan produk A berkualitas maka dengan mudah audiens akan mempercayainya. Jika seorang influencer mengatakan produk B kualitasnya bagus, maka sebagian besar audiensnya juga akan membelinya.
Mengenal Apa Itu Influencer
Influencer merupakan seseorang yang memiliki audiens atau pengikut dengan jumlah yang banyak di sosial media. Seorang Influencer juga dapat mempengaruhi audiens untuk melakukan sesuatu.
Biasanya sebagian besar audiensnya akan mengikuti tren atau rekomendasi yang dilakukan oleh Influencer. Misalnya pakaian, makanan, buku, ataupun yang lainnya.
Influencer dapat dengan mudah ditemui di berbagai akun sosial media seperti instagram, TikTok, bahkan dapat juga menemukannya di YouTube.
Setiap Influencer juga memiliki audiens dengan interest tertentu, misalnya tentang kecantikan, pakaian, buku, dan lainnya.
Seorang Influencer biasanya akan membuat konten dengan topik tertentu misalnya tentang kecantikan, pakaian, buku, dan lainnya. Audiens pada setiap Influencer juga memiliki perbedaan.
Jenis Influencer Berdasarkan Jumlah Follower
Jumlah follower atau pengikut biasanya juga akan menjadi pertimbangan perusahaan untuk menjalin kerjasama.
Berikut ini jenis influencer berdasarkan jumlah followernya :
- Celebrities memiliki jumlah pengikut lebih dari satu juta orang
- Mega-influencers memiliki jumlah pengikut 500 ribu sampai satu juta orang
- Macro-influencers memiliki jumlah pengikut 100 ribu sampai 500 ribu orang
- Micro-influencers memiliki jumlah pengikut 10 ribu sampai 100 ribu orang
- Nano-influencers memiliki jumlah pengikut seribu sampai 10 ribu orang
Perlu diingat besarnya jumlah pengikut atau follower belum tentu menjamin keberhasilan strategi influencer marketing. Perusahaan tentu harus cermat dalam mengenal influencer, terutama jika bertujuan untuk menjalin interaksi yang tinggi dengan audiens.
5 Aspek Yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Memilih Influencer
Sebelum menjalin kerjasama dengan influencer, sebaiknya mempertimbangkan dulu sejumlah hal agar budget yang dikeluarkan tak sia-sia.
Besarnya jumlah pengikut belum tentu dapat menjamin audiens untuk melakukan tindakan seperti komentar, like, share maupun membeli produk.
Perlu dicek dengan cermat apakah follower tersebut fake account ataukah akun real.
Selain itu, perusahaan juga perlu melakukan riset apakah influencer tersebut sesuai dengan brand yang akan dipromosikan.
Berikut ini 5 aspek yang perlu dipertimbangkan perusahaan sebelum memilih influencer :
1. Reach
Perusahaan perlu mempertimbangkan seberapa besar jangkauan audiens yang dimiliki selama ini. Banyaknya pengikut belum tentu sejalan dengan besarnya jangkauan. Perlu diingat bahwa tak jarang jangkauan ini bisa dimanipulasi.
2. Recognition
Perusahaan juga perlu mengetahui seberapa besar audiens mengenal influencer. Tak harus memilih influencer yang terkenal, namun lebih baik pilihlah seberapa dalam kedekatan audiens dengan influencer.
3. Reference
Seberapa banyak ucapan atau kutipan influencer dibagikan oleh audiens juga perlu dipertimbangkan. Pada skala yang lebih besar, apakah di website atau media sudah ada publikasi yang membahas influencer tersebut?
4. Relevance
Kedekatan audiens dengan sebuah brand juga perlu dipertimbangkan. Tak mungkin menggunakan jasa influencer yang jelas-jelas audiensnya bukan target market perusahaan.
5. Resonance
Dalam hal ini, perusahaan juga harus cermat dalam mengetahui kedekatan audiens dengan influencer tersebut. Hal ini dapat dilihat dari like, comments, share, dan lainnya. Namun juga perlu dicermati apakah audiens tersebut akun real ataukah fake account.
Apa itu Key Opinion Leader (KOL)
Selain memiliki kemiripan dengan influencer, KOL tentunya berbeda dengan influencer.
KOL memiliki keahlian di bidang tertentu, sehingga audiens lebih percaya dengan topik yang dibahasnya.
Sehingga KOL dapat mempengaruhi audiens sebab dinilai lebih akurat dan memiliki kredibilitas.
Meskipun jumlah follower KOL tak sebanyak influencer, namun bukan berarti pengaruhnya kepada audiens lebih sedikit.
KOL mempunyai keunggulan yakni audiensnya lebih tertarget serta memiliki interaksi yang cukup tinggi.
Kelebihan KOL
KOL biasanya memiliki profesi serta pengalaman dibidang tertentu. Kredibilitas KOL dipercaya di satu bidang keahlian.
Berikut ini kelebihan KOL
KOL Terkenal Sebab Keahliannya
KOL memiliki audiens yang luas serta tingkat kepercayaan yang tinggi. Dengan menggunakan jasa KOL, perusahaan dapat menarik minat audiens. Sebab KOL memiliki opini kuat untuk dapat mendorong audiens untuk melakukan tindakan, misalkan membeli produk yang ditawarkan.
KOL Aktif Membahas Isu Terkini Sesuai Bidangnya
Saat pandemi banyak masyarakat yang bingung. Beberapa dokter kemudian muncul di sejumlah sosial media untuk memberikan edukasi.
Itulah salah satu contoh cara kerja KOL. Isu terkini akan dibahas oleh KOL nantinya dapat dipakai untuk KOL marketing.
Banyak Jenis Industri Yang Ditekuni KOL
KOL menyajikan topik yang berbeda-beda sesuai dengan keahliannya. Berbagai Industri dapat memakai KOL, diantaranya kesehatan, finansial, kecantikan, dan lainnya.
Perbedaan KOL Dan Influencer
Dari penjelasan diatas, KOL dan Influencer memiliki perbedaan.
Berikut ini 3 aspek yang membedakan KOL dan Influencer
Media yang dipakai
KOL lebih banyak menjalin interaksi dengan audiens melalui kegiatan di dunia nyata. Biasanya mereka akan mengadakan seminar, workshop, maupun kegiatan lainnya.
Personal branding yang dibangun oleh KOL sangat baik, sehingga mereka mempunyai banyak follower di sosial media.
Biasanya KOL menjalin interaksi di dunia maya melalui Instagram, YouTube, LinkedIn, maupun Podcast.
Influencer banyak menjalin interaksi dengan audiens lewat online dengan menggunakan sosial media. Mereka biasanya menggunakan Instagram, TikTok, X, YouTube, ataupun lainnya.
Kemampuan Dalam Berkomunikasi
KOL memiliki kemampuan komunikasi yang baik terutama di seminar, media, workshop maupun kegiatan lainnya.
Kemungkinan ada penyampaian konten dari KOL yang tak semenarik influencer. Namun audiens KOL tak hanya melihat visual saja. Para audiens KOL lebih tertarik dengan keakuratan informasi atau topik.
Konten yang diunggah oleh influencer biasanya tampak menarik. Visual yang ditampilkan memanjakan mata audiensnya. Mereka juga menggunakan gaya bahasa yang dekat dan erat dengan audiens.
Kredibilitas
Meskipun sama-sama memiliki banyak pengikut, keduanya memiliki kredibilitas yang berbeda.
KOL lebih unggul dalam keakuratan opini sebab ahli dibidangnya.
Dalam menentukan sosok mana yang akan diajak kerjasama, yang terpenting yakni menentukan target market serta tujuan yang jelas.
Sehingga perusahaan dapat menentukan KOL atau Influencer yang akan diajak kerjasama. Sebab strategi marketing yang digunakan KOL dan Influencer berbeda.
Jika anda mencari jasa layanan internet berkualitas, PT Lintas Jaringan Nusantara (PT LJN) siap membantu Anda untuk mendapatkannya.
PT LJN juga menyediakan jasa IT Solution yang akan membantu perusahaan Anda di bidang IT.